Rabu, 04 Juni 2014

LG

LG Group adalah sebuah chaebol (konglomerat) besar Korea Selatan, yang memproduksi perangkat elektronik (termasuk domotik), telepon genggam, dan petrokimia.

Nama LG berasal dari singkatan "Lucky - Goldstar", nama perusahaan tersebut sampai 1995.

Didirikan pada 1947, Lucky (hanja:樂喜) Chemical Industrial Co. (sekarang disebut LG Chemical), adalah merupakan perusahaan kimia pertama di Korea. Perusahaan ini merupakan sebuah kerja sama antara keluarga Koo dan Heo, yang telah memiliki bisnis yang saling bersaing satu sama lain untuk beberapa generasi. Grup ini memperluas ke peralatan rumah tangga pada 1958 di bawah nama Goldstar Electronics Co. (hangul:금성전자, hanja:金星電子, 金星-GeumSung being Planet Venus)(sekarang disebut LG Electronics), yang merupakan perusahaan elektronik pertama di negara tersebut.

Pada tanggal 4 November 1959, Kookje Daily News, sebuah surat kabar paling berpengaruh di Korea mempublikasikan kisah tentang radio buatan Korea yang pertama yang dikembangkan dan dirakit oleh Goldstar yaitu A-501. Dengan kandungan komponen lokal sebesar 60%, A-501 menciptakan sejarah baru bagi industri elektronik Korea.

Menyandang gelar sebagai " Perusahaan Elektronik Pertama Korea", slogan seperti "The First" dan " The Best" selalu menyertai LG Electronics. Setelah suskses memproduksi radio, berturut-turut LG Electronics mengembangkan berbagai produk buatan Korea pertama, a.l telepon, lemari es, televisi, pendingin udara adan mesin cuci.

Selamat berkunjung ke Website : LG

Audio Polytron

Pertama kali dibangun pada tanggal 16 Mei 1975 di suatu desa di Jawa Tengah. Dengan nama PT Indonesia Electronic dan Engineering dengan penyertaan modal yang sederhana perusahaan kecil ini memberanikan diri untuk memproduksi barang elektronika. Sejak awal perusahaan ini tidak pernah melibatkan pihak asing maupun modal asing dan tidak pernah memiliki prinsipal.

Pada masa awal berdiri Polytron mulai diperhitungkan oleh kompetitornya. Pertama kali produk yang di luncurkan adalah televise dengan merek Polytron. Saat itu pula Polytron membuka lembaga riset dan pengembangan. Alih teknologi televisi pernah di dapatnya dari kerjasama Polytron dengan perusahaan televisi Salora dari Finlandia. Kemudian waktu berselang, Polytron berubah nama dari PT Indonesia Electronic dan Engineering menjadi PT Hartono Istana Electronics, dan di tahun 2000 berubah lagi menjadi PT Hartono Istana Teknologi hingga sekarang.

Polytron mampu mengangkat image nya dengan produk bernama Compo berteknologi Bazzoke. Siapa yang tidak kenal Bazzoke ? Pasti semua kenal dengan nama itu. Tahun 1990-an suara Bazzoke menggema hingga kepelosok desa. Masa itu PT. Hartono Istana Teknologi dengan produk bernama Polytron menjadi nomor satu untuk market share Audio yang telah mencapai lebih dari 50%. Sungguh mengagumkan, dimana masa itu adalah prestasi besar di 15 tahun dirgahayu Polytron.

PHT SKY TOWER 1 ok 

Pada tahun 2000, Polytron memproduksi Home Theatre Dolby Prologic atau pun Dolby Digital sebagai terobosan dengan teknologi canggih,  dimana suara yang dihasilkan dari Home Theatreter sebut dapat membuat rumah menjadi bioskop pribadi dengan kualitas suara yang bagus. Dikenal dengan Sky Tower-nya, produk ini juga telah dilengkapi USB input, 10 Preset Equalizer, 5.1 Channel Speaker Output dan sebagainya. Menyusul, Polytron melahirkan produk Audio lainnya seperti Mini Hifi di tahun 2006 dengan keunggulan teknologi seperti 5.1 Channel Home Theatre, Flash RipFunction, VFD Display, Bazzoke, 2 Way Speaker with Silk Dome Tweeter, 5 Modes Preset Equalizer and 1 User Equalizer yang mampu mengatur suara yang dihasilkan lebih maksimal pada Bass, Treble, dan Midrange Control.

Mini Hifi ini disempurnakan lagi dengan Capacitive Touch Panel, Bluetooth A2DP Streaming Input, Gadget input yang dapat terkoneksi ke USB, Multimedia, handphone dan mampu dikoneksikan sebagai docking dari merk gadget terkenal, Karaoke with Auto Vocal Changer dan sebagainya.

Kemudian pada tahun 2010 Polytron tetap terus eksis dengan meluncurkan Nano Hifi dengan nama Minimax, dengan fitur yang lebih canggih yaitu 6 Modes Preset and 1 User Equalizer, VFD Display, USB 2.0 Input dan Recorder, Multi Yoke Woofer, Bluetooth A2DP Streaming Output, Gadget Input dan sebagainya. Dengan ukuran yang mini namun menghasilkan suara yang mumpuni dan maximal.

Begitu juga dengan jajaran Active Speaker yang baru-baru ini telah disempurnakan dengan Pitch Control, XBR Woofer, 3 Way Speaker, Gadget Input yang mampu dikoneksikan dengan berbagai media seperti USB  input, Multimedia Input, dan sebagainya.

Edi Ariawan selaku Product Manager Audio and Video menjelaskan, “tak diragukan lagi untuk produk Audio Polytron, hal ini dikuatkan dengan hasil penelitian dari GFK, missal untuk produk Audio Home System pada Brand Share di akhirtahun 2012 Polytron meraih lebih dari 45% sama jika dibandingkan dengan Brand Share by Price list pada periode yang sama.  Sedangkan pada DVD Player Brand Share, Polytron meraih lebih dari 20% pada periode tersebut. Diharapkan pada tahun ini peningkatan mencapai lebih dari 10%. Tentunya pencapaian ini harus diikuti oleh terobosan teknologi baru pada produk dan diimbangi oleh pelayanan yang baik dan ramah”, jelas Edi.

Ditahun 2013 ini Polytron juga meluncurkan produk barunya, dengan alih teknologi Digital, untuk segmen pasar kelas menengah, missal pada PDA 220 dengan design yang unik, USB Input, Gadget Input, Radio FM Digital, Clock, Alarm, Reminder, Timer On, LED Display dan sebagainya. Juga pada PDA 560 yang baru-baru ini di release dengan keunggulan memiliki MP3 In, Clock, Alarm, Reminder, Power Station  yang dapat digunakan untuk isi daya henpon anda, Gadget Input yang dapat dikoneksikan dengan handphone, dapat dikoneksikan sebagai docking dari merk gadget terkenal, USB input, Memory Card, dan lain sebagainya.

Santo Kadarusman, Public Relations dan Marketing Event Manager mengatakan, “pada lini Audio tak terhitung jumlah produk yang telah diluncurkan sejak dulu. Namun saat ini dengan mengusung teknologi Digital, Polytron akan terus memproduksi Audio yang canggih, seperti Audio Home Theater System dengan design yang modern dan cantik pada Sky Tower-nya, Mini Hifi dikenal dengan nama Xcel, Nano Hifi yang dikenal dengan nama Minimax, Full Hifi dengan Big Band yang canggih, Compo dengan Teknologi Bazzoke, DTIB, DVD Player, Subwoofer, dan Active Speaker yang membahana, jelas Santo mengakhiri.

Sony

Sony (Katakana: ソニー) adalah perusahaan elektronik yang berpusat di Tokyo, Jepang. Sekarang, Sony merupakan produsen elektronik terbesar di dunia, dan salah satu perusahaan terbesar di Jepang dan dunia.

Perusahaan Sony diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo dengan nomor 6758 dan Bursa Saham New York sebagai SNE melalui ADR.

Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan Telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama adalah sebuah penanak nasi pada akhir 1940-an. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan internasional yang besar, ia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888).

Ketika Tokyo Tsushin Kogyo sedang mencari nama yang sudah diromanisasi (bukan dalam bahasa maupun tulisan Jepang) untuk memasarkan perusahaan mereka, mereka mempertimbangkan dengan kuat untuk menggunakan singkatan mereka, TTK. Alasan mereka tidak memilihnya adalah karena ada perusahaan kereta api Tokyo Kyuko yang saat itu dikenal sebagai TKK.

Nama "Sony" dipilih sebagai gabungan kata Latin sonus, yang merupakan akar dari sonik dan bunyi, dan kata Inggris sonny ("anak kecil") yang setelah dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat itu, sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk menggunakan huruf Roman untuk mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara fonetis yang digunakan dalam penulisan bahasa Jepang (daripada menggunakan aksara Tionghoa). Dan pada 1958 perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama " Sony Corporation " sebagai nama perusahaan. Mudah digunakan dan mudah dieja dalam segala bahasa dunia. Nama Sony menggaungkan semangat kebebasan dan keterbukaan dalam inovasi.

Langkah ini mendapatkan tentangan; bank yang merupakan sponsor TTK saat itu, Mitsui mempunyai perasaan yang kuat terhadap nama tersebut. Mereka menginginkan nama seperti Sony Electronic Industries, atau Sony Teletech. Tetapi pendirian Akio Morita tetap teguh, karena dia tidak ingin nama perusahaannya terkait dengan industri apapun juga. Akhirnya, sang Ketua Bandai dan Presiden Masaru Ibuka memberikan persetujuannya.

Pada 1988, Sony membeli CBS (Columbia) Records Group dari CBS. Ia kemudian dinamakan "Sony Music Entertainment".

Pada 2000, Sony mempunyai penjualan sebesar US$63 miliar dan 189.700 karyawan. Sony mengakuisisi perusahaan Aiwa pada 2002.
Sony juga memiliki saluran televisi di India dan saluran-saluran yang ditujukan untuk komunitas India di Eropa.

Selamat berkunjung ke Website : Sony

Polytron

Polytron merupakan sebuah perusahaan elektronik asal Indonesia. Didirikan 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah dengan nama PT. Indonesian Electronic & Engineering, kemudian 18 September 1976 berubah nama menjadi PT. Hartono Istana Electronic, lalu merger dan menjadi PT. Hartono Istana Teknologi. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah televisi, radio dan masih banyak lagi.

Polytron memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung, Semarang 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 6.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 authorized dealer, 50 service centre yang meliputi seluruh Indonesia.

Selamat berkunjung ke Website : Polytron

Sharp Corporation

Sharp Corporation (シャープ株式会社 Shāpu Kabushiki-gaisha?) (TYO: 6753, LuxSESRP) merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk elektronik. Didirikan pada tahun 1912. Bermarkas di Osaka, Jepang. Perusahaan ini mempekerjakan 56.000 pekerjanya pada tahun 2008.

Produk utamanya seperti LCD, Televisi, Telepon, Lemari es, dan lain-lain.

Selamat berkunjung ke Website : Sharp Indonesia

Ramayana Department Store

Ramayana Lestari Sentosa ((Indonesia) Bursa Efek Indonesia: Profil Ramayana Lestari Sentosa) adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain department store yang menjual produk sandang seperti baju dan sepatu, Ramayana juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan pangan dan sehari-hari.

Supermarket milik Ramayana itu disebut Ramayana Supermarket.Grup usaha Ramayana terdiri atas Ramayana , Robinson , dan Cahaya -- baik dalam bentuk department store maupun supermarket.

Selamat berkunjung ke Website : Ramayana Departement Store

Matahari Departement Store

Matahari Putra Prima adalah sebuah perusahaan ritel di Indonesia yang merupakan pemilik dari jaringan Matahari Departement Store dan supermarket Hypermart dan Foodmart. Saat ini, Matahari Putra Prima merupakan salah satu anak perusahaan dari Meadow Asia Co. Ltd., sebelumnya dimiliki oleh Grup Lippo.

Per kuartal pertama tahun 2008, Matahari Putra Prima sudah mempunyai 79 toserba, 38 hypermarket, 31 supermarket, 46 outlet farmasi, dan lebih dari 88 hiburan keluarga di lebih dari 50 kota di Indonesia.

Selamat berkunjung ke Website : Matahari Departement Store